Selasa, 08 Agustus 2017
Dyatlov Pass Incident
On January 25, 1959, nine russian students embarked on a journey across the Otorten Mountain range, which is nestled in the northern Urals, for a strenuous cross-country skiing trip. They were never seen alive.
It was eight days after they were due to arrive at their end destination, that a search party set out to find the missing mountaineers. On February 26, the search party came upon the flapping remains of a tent pitched on ski poles on an uppermost slope of Kholat Syakhl, "Mountain of the Dead" in the native language of northern Siberia.
The tent had been ripped apart, torn to shreds from the inside, suggesting those inside had fled in panic. The footprints around the tent indicated that those who fled into sub-zero temperatures did so in just their socks or barefoot and in one case just a shoe. Two sets of prints led down a slope toward a densely forested area which would lead the searchers to the first bodies.
Beside the remains of a long burnt out fire, beneath a looming, ancient pine tree were the frozen bodies of two hikers. The searchers noted with bewilderment that both men were naked and shoeless, save for their underwear. They also noted that the branches of the old pine had been snapped off up to a height of almost 15-feet, indicating that the pair had frantically attempted to climb the tree for safety.
Around 350 yards away lay the body of Igor Dyatlov, the 23-years-old engineering student who had put the expedition together. (His name would later be given to the area where the tragedy took place). Nearby, the remains of three more bodies were discovered under four inches of snow. The bodies were in a line 200 yards apart, as if they had been trying to crawl behind each other back up to the shelter of the tent, but never made it.
Two months after the initial search the rest of the group were found, under 15 feet of snow in a den they had been desperately hollowed out for themselves before succumbing to the cold. Some of this group had broken bones and terrible internal injuries but, strangely, no external wounds, not even a scratch could be found upon their skin. Stranger still, odd bits of their clothing contained higher than normal levels radiation.
The post-mortem examinations of the nine bodies threw up a string of bewildering anomalies. What could cause nine experienced mountaineers to flee in terror into sub-zero temperatures? Why were some fully clothed, but others nearly naked? Most disconcerting of all was hiker Lyudmilla Dubinina's body, which was missing her tongue and eyes.
There are various theories concerning what happened in those dark and dreadful hours on the Mountain of the Dead. Possible explanation such as an avalanche or the Russian Military and secret experimental weapon testing have been blamed, even Yeti's and alien abduction (the latter being the belief of Soviet investigators at the time) are also popular theories. However the simple fact is no theory holds up to scrutiny, and so endures the legend of Dyatlov Pass one of the greatest unexplained mysteries of our time.
Indonesia:
Pada 25 Januari 1959, sembilan pelajar rusia memulai perjalanan melintasi pegunungan Otorten, yang terletak di sebelah utara Ural, untuk melakukan olahraga ski yang mempunyai tingkat kesulitan tinggi. Mereka tidak pernah diketemukan dalam keadaan hidup lagi setelah itu.
Sebuah tim pencari dibentuk setelah mereka tidak pernah tiba di tempat tujuan delapan hari dari jadwal yang seharusnya. Pada 26 Pebruari, kelompok pencari menemukan sisa tenda yang dipasang pada tongkat ski di lereng paling atas Kholat Syakhl-- yang berarti Gunung Orang Mati dalam bahasa daerah Siberia Utara.
Tenda mereka terkoyak-koyak dan disobek dari dalam, menandakan orang-orang di dalam tenda melarikan diri dalam keadaan panik. Jejak-jejak kaki di sekeliling tenda memberitahukan bahwa orang-orang yang melarikan diri ke luar di suhu dibawah nol, melakukannya dengan hanya berkaus kaki, bahkan ada yang bertelanjang kaki atau hanya memakai satu sepatu. Dua pasang jejak mengarah menurun menuju hutan lebat dan memandu tim pencari menemukan pasangan tubuh pertama.
Disamping ada sisa-sisa pembakaran, dibawah pohon pinus tua yang menjulang, terdapat dua tubuh pendaki yang membeku. Tim pencari merasa bingung memperhatikan keadaan mereka. Kenapa mereka tidak malu-malu telanjang dengan hanya menggunakan celana dalam dan tak bersepatu. Terdapat juga tanda-tanda batang-batang pinus yang tersentak sampai setinggi 15 kaki. Tanda-tanda itu mengisyaratkan bahwa kedua orang itu dengan panik berusaha memanjat pinus untuk menyelamatkan diri.
Sekitar 350 yard darisana, terbaring tubuh Igor Dyatlov, mahasiswa teknik berusia 23 tahun, yang memimpin jalannya ekspedisi. (namanya kemudian dijadikan nama tempat kejadian mereka). Di dekatnya diketemukan tiga tubuh sisanya, terkubur empat inci dibawah tumpukan salju. Tubuh-tubuh itu membentuk garis sepanjang 200 yard, seakan-akan mereka sedang berusaha merangkak kembali ke tenda perlindungan, tetapi mereka tidak pernah sampai.
Dua bulan sejak pencarian pertama, sisa-sisa grup diketemukan 15 kaki dibawah sebuah lubang tempat mereka sepertinya putus asa sebelum menyerah pada hawa dingin. Tulang dari beberapa anggota mereka patah-patah dan mengalami luka dalam yang mengerikan. Namun anehnya, mereka tidak punya luka luar. Bahkan tak ada goresan samasekali di kulit mereka. Lebih aneh lagi, beberapa potong pakaian mereka mengandung kadar radiasi diatas normal.
Pemeriksaan mayat terhadap ke-9 pendaki mengungkapkan fakta-fakta yang membingungkan. Apa yang membuat ke-9 pendaki gunung berpengalaman ini melarikan diri ketakutan menuju luar tenda yang bersuhu dibawah nol? Mengapa beberapa dari mereka berpakaian lengkap, sedangkan lainnya hampir-hampir telanjang? Dan yang paling membingungkan adalah kenyataan, kenapa tubuh pendaki Lyudmilla Dubinina kehilangan lidah dan matanya?
Ada banyak teori mengenai peristiwa ini. Mulai dari longsoran salju atau uji coba senjata rahasia militer Soviet, Yeti, bahkan alien (yang terakhir ini yang dipercaya penyelidik Soviet waktu itu). Namun fakta yang sederhana adalah tidak ada teori yang sanggup menjelaskan dengan memuaskan. Legenda Lintasan Dyatlov bertahan sebagai misteri terbesar tak terpecahkan sampai sekarang.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar