Gerald menderita gangguan seksual. Ia mengajak istrinya, Jessie ke sebuah kabin dekat pantai yang terpencil untuk liburan romantis. Gerald menelan viagra dan memborgol kedua tangan Jessie ke tiang ranjang untuk fantasi seksual, seakan-akan ia memperkosa Jessie.
Semula Jessie berusaha menikmati, tetapi lama-kelamaan ia merasa tidak nyaman. Ia menyuruh Gerald melepaskan borgol. Gerald kecewa dan menuduh Jessie tidak berusaha memperbaiki hubungan mereka. Gerald mendapat serangan jantung, terjatuh ke lantai dan tewas.
Seekor anjing liar masuk ke dalam rumah karena pintu depan mereka terbuka. Anjing lapar itu memakai tubuh Gerald. Jessie merasa ngeri dan berusaha menakut-nakuti anjing itu agar menjauh. Keadaan Jessie yang haus, takut, lelah, dan kedinginan membuat Jessie berhalusinasi. Ia melihat Gerald bangun dan berbicara kepadanya, tetapi matanya masih menangkap tangan Gerald yang terbaring di lantai dengan darah di kepalanya.
Gerald bercerita tentang kekecewaannya pada pernikahan mereka dan ketidakmampuannya secara seksual. Gerald juga menyindir Jessie yang sekarang ini tidak melakukan apa-apa, padahal dia bisa saja mati kehausan dan lelah. Jessie merasa tertantang dengan penghinaan suaminya. Ia berusaha menarik tangannya ke bawah dari jeratab borgol di tangan kanannya dan mematahkan tiang ranjang di tangan kanannya. Ia bersorak mengejek Gerald, tetapi matanya tiba-tiba terpaku pada tubuhnya sendiri yang masih di ranjang. Ternyata Jessie asli masih di ranjang, sementara Jessie yang bebas adalah bayangan dari pikirannya sendiri. Jessie bayangan menyuruhnya untuk mengambil kartu nama dan membuatnya sebagai sedotan, sementara segelas air yang akan diminumnya, ia ambil di papan atas ranjang. Gelas itu adalah air yang diminum Gerald sebelumnya.
Jessie tertidur karena kelelahan. Malam harinya, ia terbangun dan melihat sosok tinggi kurus. Sosok itu membawa kotak berisi pernak-pernik dan tulang-tulang. Jessie menyugesti dirinya, bahwa itu cuma mimpi. Tetapi Gerald mengatakan bahwa sosok itu adalah maut yang menjemput Jessie serta memanggil Jessie dengan Mouse. Kata Mouse mengingatkan Jessie dengan masa kecilnya, saat ia berusia dua belas tahun. Memorinya kembali ke masa ketika ayahnya memanggilnya dengan Mouse
Saat itu ia bersama keluarganya berlibur. Ibu dan saudaranya pergi dengan kapal boat, sedangkan ia bersama ayahnya tinggal di rumah. Mereka berdua menikmati gerhana matahari. Jessie menangis ketika ingat bahwa saat itu ayahnya sendiri melecehkan secara seksual terhadap dirinya. Setelah kejadian itu, ayahnya membujuknya agar tidak menceritakan pada siapa-siapa. Jessie kembali ke masa sekarang dan melihat Gerald ada di depannya. Gerald mengatakan bahwa sosok itu bukan mimpi. Gerald menyuruh Jessie untuk melihat jejak-jejak darah di lantai sebagai bukti dan menyebut sosok itu sebagai "moonlight-man"
Jessie mendapat ilham untuk melepas borgol. Ia memecahkan gelas yang diminumnya dan menggunakan pecahan kacanya untuk menyayat tangannya. Darah yang menetes membuat kulit di sekitar borgol licin dan borgol terlepas, meskipun ada sebagian kulitnya yang terkelupas.
Jessie berdamai dengan masa kecilnya. Ia menulis surat untuk Jessie kecil dan memanfaatkan asuransi kematian Gerald untuk membuat yayasan untuk korban-korban seksual. Ia menghadiri pengadilan bagi "moonlight-man". Terungkap di pengadilan bahwa moonlight-man adalah pembunuh berantai yang sering menggali makam dan mencuri tulang serta pernak-pernik di tubuh mayat. Ia hanya suka makan wajah mayat laki-laki, itu sebabnya ia tidak menggangu Jessie saat itu, tetapi memakan wajah mayat Gerald di lantai.
Distributor: Netflix
Para Pemain:
- Carla Gugino sebagai Jessie Burlingame
- Bruce Greenwood sebagai Gerald Burlingame
- Chiara Aurelia sebagai Jessie belia
0 komentar:
Posting Komentar